Dimana Sekarang Permainan Anak Tradisional Melayu Pesisir itu..?

Tiba-tiba saja kekhawatiran ku timbul seketika melihat post seorang bapak laki-laki di facebook, menampilkan gambar-gambar permainan anak tradisional Melayu tempo dulu, khawatir akan keberadaannya di era jaman sekarang ini. Sudah lama tidak melihat permainan itu sekarang.

Saya senang dipanggil anak Melayu karena sejak kecil budaya dilingkungan saya itu semuanya berbau budaya melayu, Tanjungbalai tepatnya. Bercerita soal permainan anak tradisional melayu pesisir saya akan menggambarkan sebagian kecil dari permainan itu.


-Suruk benteng

Permainan ini sangat asyik sekali, satu orang yang tahan akan mencari teman yang berondok (bersembunyi) setelah selesainya hitungan dari yang tahan tadi (hitungan 10s/d30 dengan posisi seperti gambar diatas). Yang tahan akan berusaha mencari kawan-kawannya yang berondok tadi, begitu melihat salah satu dari mereka, yang tahan harus cepat-cepat berlari untuk membentengkannya sebelum didahului oleh yang didapatkannya tadi, begitulah seterusnya jadi ada yang berhasil dibentengkan dan adapula yang tidak berhasil.

Selanjutnya setelah selesai dicari semuanya maka yang tahan mengambil posisi awal untuk menebak urutan nomor kawan-kawannya yang berjejer dibelakangnya. JIka dia berhasil menebak nomor yang berhasil dia temukan maka yang kena tebak harus tahan, dan jika dia menebak nomor kawan yang tidak berhasil dia temukan maka kembalilah dia tahan, dan suruk benteng kembali dimulai lagi.

-Main tam-tam duku

Sekilas permainan ini terlihat seperti main keretaan api, 2 orang berperan jadi gerbong pemakan, dan yang lain berjejer sambil bernyanyi, ketika nyanyian selesai (lirik terakhir) maka anak yang tepat dibawah gerbong pemakan akan diberi pertanyaan pilihan yang sudah disepakatin oleh 2 orang yang tahan tadi, jawaban yang pas dengan salah satunya akan mengambil posisi tepat dibelakang salah seorang yang tahan tersebut, begitulah seterusnya hingga peserta yang berjejer tadi habis. Jadi 2 orang tadi masing-masing sudah mempunyai anggota (kelompok) untuk melakukan pertandingan, biasanya pertandingannya adalah tarik tambang (tanpa tali hanya dengan tangan berpegang). Kelompok yang kalah akan mendapatkan hukuman dari kelompok yang menang.

Lirik lagu tersebut ialah ;
Tam-tam duku seleret tangga lima
tebegel mata hantu anak belakang tangkap satu
bunyi lonceng pukul satu
teng..teng..teng..teng..tengteng...(lirik terakhir)

Untuk memulai permainan kembali melakukan piyang untuk menunjuk 2 orang yang tahan sebagai penjaga (gerbong pemakan).


-Tarik upih pinang

Setiap pelepah pinang dimainkan 2 orang anak saja, masing-masing berperan sebagai penarik dan penumpang. Biasanya anak-anak yang memainkan permainan ini serasa pembalap, karena permainan ini sama halnya dengan balap cross, yang membedakannya ialah kendaraan yang digunakan.

-Batu seremban

Pemainan ini memerlukan 7 s/d 9 bijian ataupun kulit kerang, main simbang ini dimainkan lebih dari 2 orang anak, ketangkasan dan keterampilan yang bisa menyelesaikan tantangan sampai akhir, karena permainan ini cukup rumit ketika satu kulit kerang dilemparkan keatas maka tangan harus dapat mengambil kulit kerang yang lain sekaligus, sebelumnya kulit kerang dijatuhkan yang main harus mengubah posisi kulit kerang tersebut hingga semua kulit kerang itu menjadi telentang, barulah dikutip secara bertahap (3 sampai 7 sekaligus). Lempar keatas dulu baru dengan cepat mengambil.

-Main yeye

Lompat tali mungkin anak-anak yang memainkan permainan ini berpotensi menjadi atlet lompat. Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak perempuan, 2 orang yang tahan memegang masing-masing ujung tali (biasanya karet), jadi kawan-kawan siap untuk meloncat dengan ukuran yaitu dari sedengkul, sepipis, sepingang, sedada, semulut, sekuping, seubun-ubun, sampai sejengkal ujung kepala. Yang tidak berhasil melompat maka dialah yang tahan.  Ada juga versi yang lainnya yaitu yeye jopang.

-Main pecah piring

Jangan anda fikir benaran piring yang dipecahkan, melainkan hanya batok kelapa/tempurung yang dijadikan alat untuk permainan ini. Terdiri dari 2 kelompok masing-masing menjaga/tahan dan main. Sebelumnya yang main harus memecahkan posisi susunan tempurung tadi, setelah pecah yang main berusaha menyusun kembali dengan tantangan dilempari dengan sebuah bola, jika kena kesempatan untuk menyusun gagal. Jadi kelompok yang main harus bisa menyelesaikan misi menyusun kembali tempurung tadi. Jika gagal merekalah yang akan menjaga/yang tahan selanjutnya.

-Permainan terompah tempurung

Biasanya permainan ini sering terlihat diperlombaan 17 agustusan, permainan ini juga seperti balap yang cepat sampai kegaris finish dengan terompah tempurung diatas maka dialah sang juaranya.


Masih banyak lagi permainan-permainanya seperti patok lele, nenek gobek, main angklek, main gotri, tengkoyak, maen guli/kelereng, galah panjang, main kuaci dan lain sebagainya. Pada intinya ialah saya berusaha mengingatkan kembali terhadap permainan-permainan tersebut. Setiap daerah nama dan cara permainannya berbeda.

Menurut kacamata saya permainan diatas hampir tidak terlihat lagi sekarang ini, mungkin permainan ini kalah bersaing dengan permainan populer sekarang, seperti game online yang lebih diminati anak sekarang. Padahal permainan tradisional ini mempunyai banyak dampak positif seperti;
- kecerdasan intelektual
- kecerdasan emosional
- mengembangkan daya kreatifitas
- mengajarkan rasa nasionalisme , cinta tanah air, ketrampilan dan strategi,  sportifitas dan kejujuran, pesan moral.
- mendidik untuk bekerja sama dengan semangat yang tinggi
Lain halnya dengan permainan modern sekarang lebih kepada individual.

Apakah anda tidak kepengen melihat permainan tradisional dulu kembali terlihat dijaman sekarang ini, sepertinya tidak terlambat untuk melestarikan kembali permainan tradisional tersebut. Harafan besar kepada pejuang pendidikan, tidak ada salahnya bila instansi terkait seperti PAUD, TK maupun SD turut andil mengenalkan permainan tradisional pada perserta didik, boleh juga dikemas dalam muatan lokal berbasis “lapangan”. Kita juga generasi dewasa bisa juga memperkenalkan kembali permainan ini kepada adik-adik kita ketika liburan tiba, kasian dengan budaya kita ini.


---------------------------------------------------------------------------------------------------------
-dari berbagai sumber (semoga foto dan tulisan yang saya kutip menjadi amal ibadah mereka,amin)
-untuk kita yang peduli dengan budaya daerah.
Minggu, 11 Maret 2012

Comments

  1. Wah, ternyata semua permainan ini ada di daerah saya di Jawa Timur, tapi ya itu, namanya beda...
    Jaman tahun '90an pas saya masih kecil sering main itu, tapi sekarang entah masih ada atau tidak anak kecil yang main main ginian...

    Udah kena PS sama pesbuk kali ya... :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya terakhir tahun 2003 msih sempat liat prmainan itu, tpi sayang skrg itu tak trlihat lge didaerah saya, kita bangga punya permainan yang sama..hehe
      makasi udah mau komentar ya harmony magazine.:)

      Delete
  2. sekarang anak-anaknya dah pada main PS :D
    salam

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam balik.. makasi sudah mau mampir kblog sederhana ini.. sippp

      Delete
  3. Permainan2 jaman saya dulu juga sudah gak dimainkan lagi mas. Layang2 saja sudah mulai ditinggalkan karena anak-anak sudah asyik dengan tivi, handphone dan sepeda motor.
    Terima kasih sajiannya yang menarik.
    Salam hangat dari Surabaya

    ReplyDelete
    Replies
    1. terimakasih sebelumnya, salam hangat dari Tanjungbalai pakde..
      ya pakde mudah2an permainan jaman dulu itu akan berjaya lagi, semisal trendfashion skrg kebanyakan sudah kembali kepenampilan jadul, hehe

      Delete
  4. kalau tak salah saya pernah komen ke salah satu bloger ttg punahnya permainan jaman saya dlu -tapi lupa dimana-
    besok kalo saya punya anak, ndak boleh saya utk berlama-lama dibilik. akan saya lepas biar ia bebas

    *sudah seperti org melayu bukan nadanya? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehee ye kahh berilah kbebasan buat tu anak-anak, kasi kenal permainan lama itu kemereka,

      Delete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  6. saya dulu juga maen petak umpet sama maen lompat tali tu.... lompat talinya dari yang paling bawah sampe atas kepala...

    ReplyDelete
  7. ya begitu banyak permaianan anak2 tradisioanal ya..aku dl suka main dakon..hhmm kl bhs indonesianya apa ya..congklak ya.?.. main petak umpet, gobaksodor.. tp skrg sdh jrg bgt dijumpai anak2 bermain itu.. anakku lbh suka main playstation, nds, game di laptop ato hp, tp untung sekali dia hobby sepak bola & bulutangkis jd gak selalu duduk diam saat bermain..hehe.. dan senang sekali saat Zidan, anakku bermain petak umpet & beteng2an sm tmn2nya..jd inget masa kclku.. jadul.com :D
    suka bgt postingan ini :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hmm.. mkasi bu' :)
      postingan ini dibuat krn bgtu rindux saya dgn permainan itu, lihat orang main itu sudah cukuplah..
      Ya bu..zidan dan anak2 yg lain gak boleh cuma main yg handalkan otak dan mata aja, otot hrus dilatih/olahraga, biar hidup sehat..

      Delete
  8. eh ternyata ada yg sudah posting duluan.. saya juga terus terang kangen banget sama permainan waktu kecil.. hampir yang Kaka jelaskan itu pernah saya mainkan semua, namun namanya berbeda.. saya dari Bumiayu, Jawa Tengah.. berdoa semoga ada festival permainan tradisional seIndonesia ya.. amiiiin ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya sudah lama gak ngeliat permainan itu, semoga smkin bnyak org yg rindu agar suatu saat ada pihak yg mau nampilin..
      makasi atas kunjungannya, Mursyal dari Tanjungbalai, Sumut

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Peringatan Maulid yang Sederhana tapi Mengesankan.

LASKAR HIKARI TANJUNGBALAI

The Most Inspire