Maksud Hati untuk Mengajari Alhasil Membodohi Jadinya

Pada pemberitaan Voa tertanggal 15 April 2012 yg menjelaskan bahwa “AS lancarkan metode baru untuk ukur prestasi siswa .” Dari keseluruhan artikel tersebut menjelaskan bahwa metode terbaru itu adalah metode yang mengukur prestasi siswa dengan memberi gambaran lebih akurat tentang bagaimana siswa belajar dengan baik.

Metode itu tercipta karena kegelisahan dengan metode pembelajaran yang biasanya menghandalkan nilai test atau ujian untuk mengukur prestasi seorang peserta didik, sepertinya cara itu hanya mementingkan 'hasil akhir' ketimbang proses belajar para siswanya.

Proses pembelajaran adalah hal yang terpenting dalam sebuah pendidikan, memberi perhatian khusus buat siswa agar merasa percaya diri untuk meningkatkan prestasi akademiknya. Lihatlah ketika seorang siswa kelas 8 Juan Soltero di West Denver Prep dengan senangnya mengatakan bahwa guru-guru mereka peduli pada setiap siswanya, mereka memberi dukungan dan menginformasikan hal-hal yang memudahkan, karena kita tahu belajar bukan hanya soal akademisi. Ini juga tentang lingkungan. Kita harus nyaman dalam belajar supaya pelajaran bisa kita ingat. Dengan kepercayaan seperti inilah membuat Juan Soltero dkk mendapatkan prestasi akademis yang membaik.

Nah jadi terbuktilah bahwa proses belajar yang bijaksana seperti ini bisa meningkatkan kepercayaan diri bagi peserta didik. Sama halnya dengan pendapat kepala sekolah Josh Smith, dia mengatakan bahwa menghargai pembelajaran sangat membantu para siswa. Oleh karena itu kita yang bukan seorang pendidik, juga bisa membantu dan menerapkan proses belajar yang baik buat adik bahkan teman kita sendiri. Saya ingin memberitahukan informasi yang menurut saya penting buat diberitahukan kepada pembaca, Naskah yang saya buat sendiri dengan judul naskah “Maksud Hati untuk Mengajari Alhasil Membodohi Jadinya.”

radiocuap.gif


Sebagai orang tua, ataupun abangan kita harus siap membantu adik-adik kita menyelesaikan tugas/PR yang dia dapat dari sekolah. Kita tak kan tega melihat mereka menyelesaikannya dengan sendirinya. Sebagai sahabat kita juga berkepentingan membantu teman yang agak lambat menerima pelajaran dikelas, yang lumayan pintar marilah mengajari yang belum mengerti. Sisihkan waktu kita dengan sabar untuk mengajari adik dan teman kita agar mereka dapat memahami dan menyelesaikan tugas mereka. Yang jadi permasalahannya adalah bagaimana cara yang baik untuk mengajari mereka, jangan sampai maksud hati untuk mengajari alhasil malah membodohi mereka.

Satu kasus yang saya fahami adalah ketika guru saya Yusri sensei memarahi kami akibat mengajari salah seorang teman dalam proses belajar bahasa Jepang, yang kami lakukan adalah waktu si Kawan lupa akan huruf dan kata yang diperntanyakan oleh kami sendiri, kami dengan gampangnya memberitahukan kepadanya huruf dan kata yang dia lupa tadi. Sering melihat kejadian ini, sentak guru kami memberikan nasehat "kalau mau mengajari tolong ajari bukan dengan cara membodohi, jika kamu beritahu langsung kapan teman kamu mau berusaha/belajar serius." Sebagai teman kami dituntut untuk mengajari teman itu dengan cara memberi kode seperti gerakan tangan dan mulut agar si kawan menerka, tujuannya agar dia mengingat kembali hafalannya.

Harusnya kita yang mengajari mereka tidak semertanya dengan gamblang memberitahukan langsung maksud dari pertanyaan dari tugas mereka, ajaklah mereka bersama kita untuk memahami maksud tersebut. Jangan sampai karena terburu waktu kita ambil alih tugas mereka, hal ini sering terjadi dalam keluarga kita, bahkan ketika si adik punya PR matematika apalagi si adik agak lambat dalam pelajaran itu, terkadang kita marah dengan kebodohannya sehingga kita ambil alih tugasnya dan menyelesaikan PR-nya tadi, sebaiknya perbuatan ini jangan kita lakukan didalam keluarga kita. Tolonglah bersabar lagi dalam mengajarinya, cari cara yang lain agar dia dapat cepat mengerti dengan memberi petunjuk-petunjuk yang mendekati jawaban tersebut, dan jika diperlukan selesaikan tugas itu bareng dengan kita.

Sabar sedikit menunggu mereka benar-benar faham atau mengambil alih tugas mereka, juga memberi tahu langsung jawaban yang dimaksud. Kedua sikaf diatas sangat bertolak belakang pengaruhnya bagi kesuksesan dalam membantu orang lain belajar. Bijaksanalah dalam hal proses belajar dan mengajar. ==Ganbattekudasai/bersemangatlah==

Comments

  1. Betul. pendidikan di Indonesia belum banyak memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi dengan guru dengan hidup di kelas sehingga anak-anak terlatih bertukar pikiran serta menghargai perbedaan pendapat. Anak-anak tidak terbiasa mengungkapkan gagasan atau pendapat pribadi--mereka cenderung pasif dan takut mutlak kepada guru...Tanya kenapa?!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hal yg seperti inilah yg harus di ubah, sistem pendidikan yg menghargai cara belajar.. mkasi bg

      Delete
  2. Iya bener
    Sering terjadi hal sperti itu dlm khidupan kita shari-hari

    ReplyDelete
    Replies
    1. mari dari sekarang kita ubah kebiasaan yg tidak baik itu.. hehe
      mkasi bg Fauzan

      Delete
  3. Semoga pendidikan di Indonesia semakin lebih baik lagi. Semoga sukses. Mohon beri komentar pada tulisanku yang ini ya - Indonesia mendunia lewat Gamelan dan juga yang ini - Memanusiawikan Lingkungan Sungai Ciliwung dan Sekitarnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. amin, jaya Indonesia kita..
      sorry telat balasnya krn udah lama gak main2 dsne

      Delete
  4. Sebagai pelajar saya disibukkan oleh hafalan yang seeabrek.
    tapi otak ini kayaknya untuk memuat hafalan memorinya sudah penuh.
    yang saya butuhkan sekarang adalah pendidikan yang memberi pembelajaran yang membekas dalam hati tanpa menghafal.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sebelumnya kita prbaiki aja cara belajar kita,, mksi kunjunganx mas

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Peringatan Maulid yang Sederhana tapi Mengesankan.

LASKAR HIKARI TANJUNGBALAI

The Most Inspire