Selamatkan dan Bangkitkan Indonesia
Setiap pada tanggal 20 Mei 2012 bangsa ini memperingati Hari
Kebangkitan Nasional, semoga dengan adanya perayaan seperti ini dapat
membangkitkan semangat kita untuk hidup yang lebih baik. Banyak
pemerintahan melaksanakan event-event yang bertujuan membangkitkan
semangat rakyatnya, seperti yang dilakukan oleh pemerintah kota
Tanjungbalai pada tahun ini mengadakan pargelaran seni dan budaya. Dan
dalam dunia Bloggers juga tidak ketinggalan, BlogCamp Group juga
mengadakan event untuk memaknai Harkitnas, juga memberikan dampak positif buat kemajuan para Bloggers untuk berfikir
positif dengan menuliskan aspirasi dan bentuk nyata untuk Indonesia bangkit. Dan
bisa saja postingan blog yang baik dikemas dalam sebuah buku, menarik
bukan..?
Masih jelas dibenak fikiran saya ketika televisi-televisi yang berada di stasiun Kereta Api Medan menampilkan kata-kata positif yang menginspirasi seperti :
Pada kesempatan ini saya ingin memaparkan pendapat saya, ada 3 pilar utama yang berperan penting untuk selamatkan dan bangkitkan Indonesia, dan sebelumnya didasari perubahan dari diri sendiri.
I. Keluarga
Kita semua tahu, yang pahlawan, penjahat, perampok, koruptor dan lainnya ialah mereka berbasic kan seorang anak, jadi besar kemungkinan untuk mengubah budaya buruk itu diperlukan didikan dan ajaran yang baik dan benar sejak dini dari orangtua masing-masing, serta menciptakan keluarga yang religius, tapi usaha itu akan gagal jika orangtua masih berada di posisi yang belum benar.
Memang orangtua adalah penanggung jawab sepenuhnya dalam lingkungan keluarga, tapi kita sebagai abangan/kakak juga berpengaruh besar mendidik adik-adik kita tersebut. Ketika orangtua sibuk maka kitalah yang berkewajiban mengontrol perkembangan mereka, dan biasanya kita yang abangan lebih faham dengan dampak lingkungan sekitar, tentu saja hal itu memudahkan untuk menciptakan adik-adik yang cerdas dan beretika baik. Sebagai contoh kecil nya adalah seperti yang dilakukan sahabat-sahabat saya Mulio dan Tuah, mereka mengontrol tontonan adik-adik mereka, menyarankan melihat acara televisi yang mendidik seperti acara si Bolang, Koki Cilik dan ketimbang sinetron lebih baik mereka menonton karton, serta mengawasi mereka ketika menggunakan internet. Dan banyak lagi cara agar generasi kita tak rentan menerima dampak buruk dari pengaruh lingkungan. Nah., jadi sangat jelas bahwa perlu adanya kerja sama antara orangtua dan anggota keluarga untuk berperan aktif mendidik generasi penerus kita.
II. Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah berpeluang besar untuk menyelamatkan bangsa ini, selain sekolah itu sebagai wadah mengasah intelektual dan kemampuan sosial yang kesemuanya itu bertujuan menciptakan SDM yang handal. Sekolah juga bisa dimanfaatkan sebagai sarana pelestarian seni dan budaya daerah. Faktanya bahasa daerah dan permainan anak tradisional kini terancam punah. Sepertinya sebagian generasi muda saat ini ketika tidak benar-benar diwajibkan untuk belajar seni dan budaya daerahnya, maka dipastikan mereka malas untuk mempelajarinya, dan boro-boro untuk ikut melestarikannya. Beda halnya ketika sekolah menerapkan pembelajaran berbasiskan muatan lokal yang mempelajari dan melestarikan seni dan budaya tersebut, maka mau tidak mau mereka harus belajar. Terkadang untuk menghadapi generasi muda ada baiknya dipaksa, ya mereka dipaksa belajar.
III. Pemerintahan
Negara maju itu memerlukan kerjasama yang apik antara masyarakat dan pemerintahannya. Pemerintah mendengarkan aspirasi rakyatnya dan masyarakat melaksanakan hak dan kewajibannya. Selain pemerintah itu sebagai media networking dan kontrol yang menunjang semua kegiatan dan sarana prasarana bangsa, pemerintah juga berkewajiban mengubah kehidupan dan perekonomian masyarakatnya. Contoh saja kebijakan pemerintah kota Tanjungbalai Dinas Tenaga Kerja setiap tahunnya melaksanakan pendidikan dan produktivitas tenaga kerja dengan membekali remaja-remaja yang putus sekolah (hanya tamat SMA) dengan keterampilan tekhnik, kelak diharafkan mereka siap bekerja dan membuka usaha sendiri, hingga mereka dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru. Jelas sudah campur tangan pemerintah sangat berpengaruh besar. Kebijakan-kebijakan yang memadai seperti inilah yang diharafkan kepada pemerintah agar perekonomian bangsa ini membaik, dan Indonesia bangkit.
Tiga pilar utama diatas menjelaskan bahwa anak sebagai generasi penerus bangsa, seni dan budaya daerah sebagai harta suatu bangsa, dan masyarakat adalah tolak ukur majunya sebuah negara ini adalah 3 hal yang layak mendapatkan perhatian khusus untuk selamatkan dan bangkitkan Indonesia. Mari Indonesia Bangkit..!
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tanjungbalai, 24 Mei 2012
Masih jelas dibenak fikiran saya ketika televisi-televisi yang berada di stasiun Kereta Api Medan menampilkan kata-kata positif yang menginspirasi seperti :
Banyak orang yang berfikir untuk mengubah dunia, tetapi hanya sedikit yang ingin mengubah diri nya sendiri.Sebenarnya kalau difikir-fikir andai saja setiap pribadi kita masing-masing memiliki sifat dan sikaf yang ideal selayaknya maka tidak menutup kemungkinan mempengaruhi lingkungan sekitar kita. Harusnya kita tidak boleh mengalah terus dengan keadaan/pengaruh lingkungan yang tidak baik.
Pada kesempatan ini saya ingin memaparkan pendapat saya, ada 3 pilar utama yang berperan penting untuk selamatkan dan bangkitkan Indonesia, dan sebelumnya didasari perubahan dari diri sendiri.
I. Keluarga
Kita semua tahu, yang pahlawan, penjahat, perampok, koruptor dan lainnya ialah mereka berbasic kan seorang anak, jadi besar kemungkinan untuk mengubah budaya buruk itu diperlukan didikan dan ajaran yang baik dan benar sejak dini dari orangtua masing-masing, serta menciptakan keluarga yang religius, tapi usaha itu akan gagal jika orangtua masih berada di posisi yang belum benar.
Memang orangtua adalah penanggung jawab sepenuhnya dalam lingkungan keluarga, tapi kita sebagai abangan/kakak juga berpengaruh besar mendidik adik-adik kita tersebut. Ketika orangtua sibuk maka kitalah yang berkewajiban mengontrol perkembangan mereka, dan biasanya kita yang abangan lebih faham dengan dampak lingkungan sekitar, tentu saja hal itu memudahkan untuk menciptakan adik-adik yang cerdas dan beretika baik. Sebagai contoh kecil nya adalah seperti yang dilakukan sahabat-sahabat saya Mulio dan Tuah, mereka mengontrol tontonan adik-adik mereka, menyarankan melihat acara televisi yang mendidik seperti acara si Bolang, Koki Cilik dan ketimbang sinetron lebih baik mereka menonton karton, serta mengawasi mereka ketika menggunakan internet. Dan banyak lagi cara agar generasi kita tak rentan menerima dampak buruk dari pengaruh lingkungan. Nah., jadi sangat jelas bahwa perlu adanya kerja sama antara orangtua dan anggota keluarga untuk berperan aktif mendidik generasi penerus kita.
II. Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah berpeluang besar untuk menyelamatkan bangsa ini, selain sekolah itu sebagai wadah mengasah intelektual dan kemampuan sosial yang kesemuanya itu bertujuan menciptakan SDM yang handal. Sekolah juga bisa dimanfaatkan sebagai sarana pelestarian seni dan budaya daerah. Faktanya bahasa daerah dan permainan anak tradisional kini terancam punah. Sepertinya sebagian generasi muda saat ini ketika tidak benar-benar diwajibkan untuk belajar seni dan budaya daerahnya, maka dipastikan mereka malas untuk mempelajarinya, dan boro-boro untuk ikut melestarikannya. Beda halnya ketika sekolah menerapkan pembelajaran berbasiskan muatan lokal yang mempelajari dan melestarikan seni dan budaya tersebut, maka mau tidak mau mereka harus belajar. Terkadang untuk menghadapi generasi muda ada baiknya dipaksa, ya mereka dipaksa belajar.
III. Pemerintahan
Negara maju itu memerlukan kerjasama yang apik antara masyarakat dan pemerintahannya. Pemerintah mendengarkan aspirasi rakyatnya dan masyarakat melaksanakan hak dan kewajibannya. Selain pemerintah itu sebagai media networking dan kontrol yang menunjang semua kegiatan dan sarana prasarana bangsa, pemerintah juga berkewajiban mengubah kehidupan dan perekonomian masyarakatnya. Contoh saja kebijakan pemerintah kota Tanjungbalai Dinas Tenaga Kerja setiap tahunnya melaksanakan pendidikan dan produktivitas tenaga kerja dengan membekali remaja-remaja yang putus sekolah (hanya tamat SMA) dengan keterampilan tekhnik, kelak diharafkan mereka siap bekerja dan membuka usaha sendiri, hingga mereka dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru. Jelas sudah campur tangan pemerintah sangat berpengaruh besar. Kebijakan-kebijakan yang memadai seperti inilah yang diharafkan kepada pemerintah agar perekonomian bangsa ini membaik, dan Indonesia bangkit.
Tiga pilar utama diatas menjelaskan bahwa anak sebagai generasi penerus bangsa, seni dan budaya daerah sebagai harta suatu bangsa, dan masyarakat adalah tolak ukur majunya sebuah negara ini adalah 3 hal yang layak mendapatkan perhatian khusus untuk selamatkan dan bangkitkan Indonesia. Mari Indonesia Bangkit..!
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tanjungbalai, 24 Mei 2012
Saya telah membaca dengan seksama artikel diatas.
ReplyDeleteAkan segera saya daftar
Terima kasih atas partisipasi sahabat
Salam hangat dari Surabaya
Terima kasih banyak mas, smoga acaranya sukses yaa..amin
Deletetetep saja ya dumulai dari kuarga :)
ReplyDeletesalam kenal dari Bandung :)
Yoii keluarga.. mari kita persiapkan diri kita mnjadi ayah yg benar kelak..amin
DeleteSalam kenal juga dari Tanjungbalai yaa